
Cerita Tim ERT dari Sumatra Utara
Tujuh orang anggota Emergency Response Team (ERT) PT Bumi Suksesindo (BSI) bertolak ke lokasi bencana banjir di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Senin, 1 November 2025.
Tim BSI bergabung dengan perusahaan di bawah Merdeka Group lainnya, yaitu PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), PT Pani Gold Mine (PGM), dan PT Batutua Kharisma Permai (BKP). Kini, jumlah Tim Merdeka Group ini sebanyak 15 orang.
Dalam misi kemanusiaan ini, Tim Merdeka Group bertugas di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Di sini, mereka bergabung dengan Tim Siaga Bencana di bawah koordinasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sesampainya di lokasi, tim dibagi menjadi tiga divisi, yaitu search and rescue (SAR), kesehatan, dan bantuan logistik. Kapten ERT PT BSI Edi Sunariyono menceritakan sebagian pengalamannya bertugas di sana, Rabu, 3 Desember 2025.
Setelah apel pagi, tim pun menyebar untuk melaksanakan tugas masing-masing. “Medannya sangat berat, lebih berat dari [bekas] tsunami,” tuturnya.

Di tengah aroma lumpur dan batang-batang kayu yang berserak, tim terus bergerak menyusuri desa-desa di wilayah Kecamatan Batang Toru. Di setiap titik yang mereka datangi, mereka mendata logistik apa yang dibutuhkan para korban.
Di Garoga dan Aeknadol, tim yang tergabung dalam SAR terus berupaya mencari korban banjir. Akhirnya di siang hari yang panas, tim SAR berhasil mengevakuasi korban seorang pria 50 tahun di Aeknadol.

Sementara itu, tim kesehatan tidak terlibat dalam perjalanan tersebut. Mereka fokus pada pelayanan kesehatan di Posko Sopo Daganak, Desa Napa. Di sini, ratusan warga terdampak banjir tinggal untuk sementara waktu.
Bagi Sunariyono, menjalankan misi kemanusiaan di area bencana bukan hal baru baginya. Dia mengaku pernah menjalankan misi kemanusiaan bersama Tim ERT PT BSI di beberapa lokasi bencana di Indonesia, seperti gempa Palu, gempa Lombok, gempa dan tsunami Banten, dan erupsi Gunung Semeru.
Pengalaman-pengalaman tersebut membuatnya bahagia bisa bergabung dengan Tim ERT PT Bumi Suksesindo. Dengan begitu, dia bisa ikut membantu orang lain yang tertimpa bencana.
“Lelah sudah biasa bagi kami, tetapi duka keluarga korban selalu terasa berat,” ujar Sunariyono.

Sementara itu, Kepala Teknik Tambang PT BSI Roelly Fransza menyampaikan duka yang mendalam atas bencana banjir di Sumatra Utara ini. Ia mengajak keluarga besar PT BSI untuk berkontribusi dalam misi kemanusiaan ini sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
“Semoga para korban selamat tetap kuat dan Sumatra Utara secara umum lekas pulih,” ujarnya.
Mengenai keterlibatan PT BSI dalam misi kemanusiaan ini, Roelly Fransza menegaskan bahwa hal itu sudah menjadi komitmen Perusahaan. Walaupun PT BSI bergerak di sektor pertambangan, tetapi juga memiliki tanggung jawab kemanusiaan. “Karena itulah kami mengirim Tim Tanggap Darurat untuk membantu penanganan bencana di Sumatra. Keselamatan dan dukungan terhadap masyarakat adalah komitmen yang tidak hanya kami terapkan di area operasi, tetapi di mana pun bantuan kami diperlukan,” tuturnya.

#BanjirSumatra #ERTBSI #BumiSuksesindo #TujuhBukitOperations #SahabatBSI